Hari kamis siang, tanggal 21 Agustus 2008, saya berangkat dari kota Hamm menuju ke Berlin. Rencananya akan mengunjungi pabrik oboe Ludwig Frank & Frank Meyer dan juga headquarter pabrik piano C. Bechstein di Berlin.
Naik kereta ICE (Inter City Express), dari Hamm menuju Berlin memakan waktu kurang lebih 3 jam. Sampai di Berlin Hbf jam 13:08. Dari situ saya langsung naik U-Bahn (underground train) menuju ke hostel Meininger tempat saya menginap. Setelah check in dan menaruh barang-barang, saya langsung menuju ke werkstatt Ludwig Frank di daerah Pankow naik U-Bahn.
Dari stasiun Pankow, saya masih harus berjalan lagi sekitar 5-10 menit. Kira-kira sampe di Ludwig Frank sekitar jam 15:00. Begitu lihat rumahnya, beda jauh dari bayangan saya. Meskipun sebelumnya sudah pernah melihat gambarnya di website, tapi kenyataannya berbeda. Ternyata werkstatt Ludwig Frank berada di sebuah rumah kuno & antik. Bisa anda lihat gambarnya dibawah ini.
Begitu masuk, saya langsung disambut oleh penjaganya. Terus saya bilang mau melihat dan mencoba oboe Ludwig Frank. Kemudian saya disuruh menunggu sebentar, lagi dipanggilin si Herr Frank-nya. Tidak lama kemudian, Herr Frank turun dan menemui saya. Orangnya sudah cukup tua tapi ramah dan kelihatan baik. Lalu saya bilang, saya dari Indonesia, ingin mencoba oboe buatan anda.
Herr Frank kemudian nanya, “Kamu main pakai system apa?” Saya tunjukin saja oboe saya yang memakai English thumplate system. Kemudian dia bilang, kami punyanya system semi-automatic dan full automatic. Yang mendekati system thumbplate adalah yang semi-automatic. Kemudian saya disuruh tunggu sebentar lagi, sedang diambilkan oboenya untuk saya coba.
Kemudian saya disuruh masuk ke ruangan lain dan dibawakan oboe Ludwig Frank model 11 dan model 11 Brillant. Begitu melihat oboenya, wah keren banget oboenya. Terus saya ambil reed dan segera mencoba oboe Ludwig Frank model 11. Suaranya maknyoss … bagus sekali tone colournya. Berbeda jauh dari oboe Howarth S20 saya. Suara yang dihasilkan oleh oboe Ludwig Frank sangat tebal, dark, dan solid. Selain itu, yang membuat saya kagum adalah intonasinya stabil di semua nada. Saya mengecek menggunakan digital tuner, semua intonasi di register bawah, tengah dan atas semuanya bener-bener stabil. Mekanismenya juga bagus, oboenya mudah untuk ditiup dan menghasilkan suara yang bagus.
Setelah mencoba model 11, saya kemudian mencoba model 11 Brillant. Ini merupakan oboe baru dari Ludwig Frank dengan desain yang berbeda. Begitu memegang ini oboe, bagian bell-nya terasa berat sekali. Ternyata, memand didesain seperti itu. Dengan ukuran bore yang berbeda dan desain yang berbeda, suara yang dihasilkan juga berbeda. Model 11 Brillant memiliki karakteristik yang sama dengan model 11 yang lama, ditambah suaranya benar-benar wide. Cocok untuk seorang soloist oboe. Fotonya bisa dilihat dibawah ini. Model 11 Brillant yang sebelah kiri dan model 11 yang lama sebelah kanan.
Tak lama kemudian, saya dibawakan lagi 2 buah oboe dari Marigaux (France) untuk dibandingkan dengan oboe Ludwig Frank. Gambarnya bisa lihat dibawah ini.
Setelah saya coba, suara oboe Marigaux bener-bener bagus. Kalau boleh dibilang, warna suara oboe Marigaux model 2001 sedikit lebih baik daripada Ludwig Frank model 11 Brillant. Tapi, suara indah dari Marigaux tidak didukung dengan intonasi yang stabil pada setiap nada. Dengan diberikan tekanan udara yang sama, intonasi pada setiap nada berubah-ubah pada waktu saya cek dengan digital tuner. Secara overall, saya jauh lebih pilih oboe Ludwig Frank dibandingkan Marigaux, dilihat dari kualitas suara dan kestabilan intonasi serta mekanisme oboenya.
Dari semua oboe yang pernah saya coba, oboe Ludwig Frank adalah oboe pertama yang bisa memberikan intonasi yang stabil.
Setelah selesai mencoba, saya lalu bilang ingin mengecek & mereparasi oboe dan flute saya. Tidak lama kemudian, oboe dan flute saya selesai diperbaiki. Karena waktu sudah menunjukan jam 18:00. Maka, took harus tutup. Saya bilang terima kasih ke Herr Frank dan besok saya akan datang lagi untuk membeli reed dan keperluan oboe lainnya. Kira-kira begitu kunjungan saya pada hari pertama ke Ludwig Frank & Frank Meyer GbR.
Read Full Post »